Sejarah Sepatu
Alas
kaki kelihatannya simpel, karena dipakai di bawah (kaki), namun alas
kaki juga mempunyai sejarah tersendiri dan menarik juga lo.
Konon
alas kaki terbagi dalam 2 jenis, yaitu tipe mokasin dan sandal. Kalo
mokasin biasanya dipake oleh masyarakat di kawasan subtropis dengan
desain tertutup. Nah istilah mokasin ini sekarang lazim disebut dengan
sepatu. Kalo sandal biasanya dipake oleh masyarakat di kawasan tropis.
Dari
2 jenis itu, mucul beberapa dasar tipe alas kaki. Menurut Saryoto BSc,
dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit Karet
dan Plastik (BBPPKP), Depperindag, ada lima bentuk pola dasar dalam
merancang alas kaki, yaitu model pump, derby, moliere (oxford),
pantofel, dan mokasin. Model pump merupakan bentuk dasar sepatu wanita.
Alas
kaki yang dulunya begitu simpel, telah mengalami beberapa perubahan,
seperti terdapatnya hiasan dengan beragam aksesoris untuk
memperindahnya. Hal itu dimulai saat kekuasaan Dinasti Tudor di Inggris,
pada abad ke-15, yang menandakan status sosial. Kemudian pada abad
10-15, muncullah jenis sepatu runcing (sabot) yang dikombinasi kaus
rajutan knitted house dari Spanyol yang disukai Ratu Elizabeth, Inggris.
Bentuk sepatu kemudian semakin baik en indah saja, yaitu dengan
menambahkan hak.
Pada
abad 19, fungsi mempengaruhi bentuk alas kaki, di mana dibuat mendekati
bentuk kaki dan disesuaikan dengan aktivitas pemakai. Aspek
kesederhanaan menjadi pertimbangan sehingga terjadi reduksi pernik dan
dibuat massal. Nah, abad 20 merupakan jaman keemasan bagi alas kaki,
terutama untuk para wanita. Pertama kali dalam sejarah busana, alas kaki
menjadi pusat penampilan, seperti diungkap Stefanie Ricci dalam buku
Salvatore Ferragamo: The Art The Shoe 1848-1960, New York: Rizzoli
International Publication inc, 1992. Salvatore Ferragamo adalah
perancang sepatu yang cukup dikenal dan karyanya banyak dipakai artis
Hollywood seperti Greta Garbo dengan model flat-heeled brogues atau
Marilyn Monroe yang dibuatkan model sepatu dengan tumit stiletto. Selain
itu, Ferragamo menyempurnakan teori segi tiga titik penahan berat tubuh
pada telapak kaki. Membuat sepatu rancangannya nyaman dipakai dan
kelihatan indah.
Elemen alas kaki yang bisa mempengaruhi
penampilan yaitu bahan, aksesori atasan, warna, bentuk bagian depan,
tinggi hak, bawahan, dan pengunci. Semua itu dapat membentuk citra pada
pemakainya, dapat berkesan feminin, maskulin, atau sportif.
Sepatu
mempunyai komponen lebih banyak dibanding sandal. Misalnya, bagian
vamp, quarter, lidah, bis, hak. Beberapa jenis hak di antaranya cuban
louis, millitary, wedge, spring, dutch boy, dan trimmed. Dari bagian
sepatu itulah perancang dapat mencurahkan kreativitas dalam mencipta
alas kaki.
Kalo
sandal, merupakan alas kaki paling sederhana dan juga mengalami
perubahan bentuk juga lo, di antaranya bentuk toe peg, toe band,
v-strap, multistrap.
Dalam
aktivitas merancang sepatu perlu dipertimbangkan aspek fungsi,
ergonomis, estetis, dan kesehatan agar sepatu enak dipakai dan indah
dilihat. Variabel yang menentukan kenyamanan adalah ortopedik dan
material. Kenyamanan pakai merupakan hasil akhir pertimbangan ergonomis
yang berkaitan dengan anatomi kaki. Soal material berkaitan dengan bahan
baku dan pendukungnya.
LAINNYA.........
Metrogaya - Sepatu mungkin bukan barang asing bagi kita. Namun sepatu ternyata juga menyimpan sejarah panjang dan menarik.
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa sepatu pertama kali dibuat pada
zaman Es atau sekitar 5 juta tahun lalu. Sepatu itu dibuat dari kulit
hewan. Sepatu primitif (kuno) dalam jumlah besar pernah ditemukan di
pedalaman Missouri, Amerika Serikat (AS). Diperkirakan sepatu itu
berasal dari 8000 Sebelum Masehi (SM). Sepatu lainnya juga pernah
ditemukan di pegunungan Prancis dan kemungkinan berasal dari 3300 SM.
Selain dari kulit binatang, ada juga sepatu yang terbuat dari rumput
atau semak. Gunanya, untuk melindungi kaki dari teriknya sinar matahari
atau dinginnya suhu. Selain di Missouri, ditemukan juga alas kaki yang
berasal dari peradaban Mesir Kuno, Viking, dan China kuno.
Alas kaki
yang berasal dari Mesir Kuno, berhiaskan gambar yang sangat indah. Alas
kaki tersebut merupakan milik raja Mesir. Alas kaki pada saat itu
digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya. Di zaman itu,
hanya para bangsawan dan orang-orang kayalah yang mampu untuk memakai
sepatu.
Masyarakat Yunani Kuno juga memiliki alas kaki yang sangat
menunjang kegiatan mereka sehari-hari. Sepatu mereka memiliki banyak
tali yang diikat di sekeliling betis. Tentara Romawi Kuno juga memiliki
sepatu yang sangat khas. Sepatu ini disebut caligae. Saat para tentara
Romawi kembali dari peperangan dan menang, caligae diberi paku yang
berasal dari perunggu, perak, bahkan emas.
Perkembangan Sepatu
Seiring bertambahnya waktu, manusia terus menyempurnakan bentuk sepatu.
Tentunya, hal itu dimaksudkan untuk lebih memberikan kenyamanan bagi
para pemakainya. Lantas, bagaimana sejarah perkembangan sepatu dari masa
ke masa? Jawabannya dapat kamu simak pada penjelasan berikut ini:
1800 - Sepatu beralaskan sol karet pertama dibuat dan dinamakan plimsolls.
1892 - Goodyear dan perusahaan sepatu karet dari US Rubber Company,
memulai memproduksi sepatu karet dan kanvas yang diberi nama Keds.
1908 - Marquis M. Converse mendirikan perusahaan sepatu Converse.
Perusahaan inilah yang membuat sepatu untuk olahraga basket pertama
kali. Sepatu ini pula yang mengubah permainan bola basket lebih dari
seabad dan menjadi ikon AS.
1917 - Sepatu keds menjadi sepatu
atletik pertama yang diproduksi secara massal. Di kemudian hari, sepatu
ini disebut sneaker karena solnya lebih halus dan tidak menimbulkan
suara decitan pada kondisi tertentu.
1920 - Adi Dassler, pendiri
Adidas, mulai memproduksi sepatu olahraga buatan tangan di kamar mandi
ibunya. Ia membuat sepatu tanpa bantuan alat-alat listrik.
1924 -
Adi dan Rudolph Dassler, dengan bantuan 50 anggota keluarganya,
mendaftarkan bisnisnya dengan nama Gebr der Dassler Schuhfabrik di
Herzogenaurach, Jerman. Ini menjadi awal berdirinya Adidas seperti
sekarang.
1948 - Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler didirikan. Sepatu sepakbola pertama Puma digunakan oleh tim sepakbola Jerman Barat.
1950 - Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana-mana. Pasalnya, sepatu
ini murah dan mudah diperoleh oleh seluruh anak muda di seluruh dunia.
Selain sneaker, sepatu bertumit tinggi alias stiletto juga menjadi tren
di awal 1950-an.
1962
- Phil Knight dan Bill Bowerman meluncurkan sepatu atletik berteknologi
tinggi (pada masa itu) dengan nama Blue Ribbon Sports (BRS). Seiring
dengan desain dan teknologinya yang baru, pada tahun 1968, nama mereka
diganti menjadi Nike.
1970 - Platform shoes dengan tumit setinggi
2-5 inci atau 5—12 sentimeter menjadi incaran pria dan wanita. Era 70-an
juga merupakan awal kepopuleran sepatu model bakiak.
1990 - Awal era ini diramaikan dengan jenis sepatu bersol rata, berwarna, dan persegi.
1995 - Museum Sepatu Bata di Toronto, Kanada, resmi dibuka pada bulan Mei.
1998-2001 - Sepatu lars menjadi salah satu sepatu yang populer di Indonesia.
2006-sekarang - Model wedges shoes (berbentuk irisan) merupakan model yang populer di kalangan kaum perempuan.
Di samping itu, sepatu-sepatu yang menawarkan kenyamanan bagi para pemakainya mulai menjadi pilihan banyak orang.